Rabu, 28 Mei 2014
Membaca Silsilah Keluarga
Diposting oleh Nona Farouqova di 07.53 0 komentar
Label: Her Participation
Senin, 26 Mei 2014
Kamis, 22 Mei 2014
Kamis, 15 Mei 2014
Minggu, 04 Mei 2014
Down Syndrome Tidak Hanya Dialami Manusia
Ternyata tidak hanya manusia yang
mengalami kelainan down syndrome, hewan juga bisa mengalaminya, termasuk orangutan,
bahkan harimau. Baru-baru ini ditemukan orangutan dengan kelainan down syndrome
yang wajahnya mirip dengan kelainan sindroma down yang dialami manusia. Berikut
ini beritanya, diambil dari situs perlindungan orangutan :
Jakarta dan Samarinda - Salah satu dari tiga orangutan yang telah
dievakuasi oleh tim dari Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan tim dari
Centre for Orangutan Protection (COP) di Muara Wahau Kecamatan, Kalimantan
Timur, pekan lalu, diduga memiliki sindroma Down. Ini adalah kesimpulan dari
para ahli primata dari Kebun Binatang Perth setelah melihat foto-foto
orangutan.
Down syndrome dikaitkan dengan beberapa penurunan kemampuan
kognitif dan pertumbuhan fisik, dan satu set tertentu karakteristik fisik yang
disebabkan oleh kelainan kondisi kromosom. Orangutan jantan berusia 3 tahun
yang ditemukan memiliki karakteristik yang mirip dengan manusia yang mengidap
sindroma Down. Hal ini terlihat dari kepalanya, kepala lebih kecil daripada
rata-rata orangutan lain dengan wajah datar dan luas. Dari wajahnya kita
melihat jembatan datar hidung, palmar lipat tunggal, dan lidah yang menonjol
(macroglossia). Dia juga memiliki mata berbentuk almond disebabkan oleh kelopak
mata lipatan epicanthic.
Orangutan di Kalimantan Yang Diduga Mengidap Down Syndrome |
Down syndrome tidak hanya terjadi pada populasi manusia, baik kera
dapat terjadi juga, seperti simpanse. Kasus-kasus down syndrome di orangutan
belum pernah dilaporkan sebelumnya. Orangutan bernama Jimmy, saat ini mendapat
perawatan intensif dari tim Ape Crusader COP di kantor BKSDA SKW II Tenggarong,
Kalimantan Timur.
dan muncul beritanya di KOMPAS :
KOMPAS.com -
Dalam proses evakuasi, tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Center
for Orangutan Protection (COP) dari Muara Wahau, Kalimantan Timur menemukan
seekor orangutan yang diduga menderita Down Syndrom, sejenis kelainan genetik
yang juga bisa diderita manusia.
"Orangutan
itu memiliki kepala yang relatif kecil, seperti manusia yang menderita Down
Syndrome. Tangan dan kakinya juga agak bengkok tapi masih bisa berjalan. Dari
perilakunya juga tampak bahwa orangutan ini lebih pasif," kata Fian
Khairunisa, Area Manager COP Kalimantan Timur.
Ciri-ciri
lain yang memperkuat dugaan Down Syndrome adalah bagian anteroposterior yang
tampak mendatar, sela hidung pada wajah yang juga datar, mulut yang mengecil
dan lidah menonjol (macroglossia) serta mata sipit dengan bagian tengah
membentuk lipatan (epicanthal folds).
"Sejauh
ini masih dugaan. Kami sudah menunjukkan foto orangutan ini pada ahli primata
di Perth Zoo. Harus dicek apakah benar orangutan ini menderita retardasi, tapi
diduga kuat memang demikian," lanjut Fian ketika dihubungi Kompas.comsiang
ini (19/9/2011).
Orangutan
memang memiliki 97 persen DNA yang identik dengan manusia sehingga beberapa
penyakit yang diderita manusia juga bisa diderita orangutan. Kasus Down
Syndrome para orangutan sendiri belum pernah ditemukan, jadi penemuan ini
adalah kasus pertama.
Jimmy,
demikian orangutan berusia sekitar 3 tahun yang diduga menderita Down Syndrome
ini disebut, kini tengah menjalani perawatan di fasilitas BKSDA di Tenggarong
Kalimantan Timur. "Kami berharap ada ahli atau dokter hewan yang mau
meneliti orangutan ini," pungkas Fian.
Selama ini, saya sebagai kakak seorang adik yang mengidap down syndrome, (maaf) kadang melihat kemiripan mata orangutan dengan mata manusia pengidap down syndrome. Mata yang sipit namun berbentuk agak keluar. Namun ternyata ada pula orangutan yang juga mengidap kelainan down syndrome seperti yang dialami manusia, dan mengakibatkan kelainan pula pada wajahnya. Subhanallah.
Jadi, Allah memang menciptakan makhluknya begitu beragam, ada yang normal dan ada yang tidak. Kini bagaimana kita menyikapinya, dan berusaha melakukan yang terbaik untuk semua pihak, termasuk pihak-pihak yang berkebutuhan khusus.
Semoga bermanfaat.
Diposting oleh Nona Farouqova di 07.52 0 komentar
Label: informaDSi
Kamis, 01 Mei 2014
Langganan:
Postingan (Atom)