Selasa, 29 April 2014
Down Syndrome Harry Potter Fanatic Fans
Adikku ini sangat menggilai
Harry Potter. Dari kemunculan film pertamanya, Harry Potter and The Sorcerer
Stone, Mila sudah sangat terobsesi. Memang Mila sangat suka Harry, namun
seperti anak perempuan pada umumnya, Mila juga suka tokoh perempuannya, Hermione.
Kami kadang memakai aneka barang yang berfungsi sebagai alat-alat sihir di film
Harry Potter. Mulai yang paling mudah adalah sapu untuk sapu terbang, toga dan
dasi untuk jubah sekolahnya, bahkan sedotan untuk tongkat sihir.
Hahahahaha..... Sayangnya, foto-foto kami saat ‘memerankan’ Harry hangus pada
tragedi kebakaran rumah kami di tahun 2006. :’(
Saat menonton Harry Potter,
utamanya Harry Potter 1, 2, dan 3, Mila tampak ‘hidup’. Matanya berbinar
menyaksikan setiap adegannya. Tertawa di adegan lucu, bahkan menirukan beberapa
adegannya. Tampak sekali bahwa Mila menikmati film kesukaannya. Mila juga hafal
dialognya (meski dengan Bahasa versi Mila), dan seperti kebiasaannya, tertawa
di saat adegan mendebarkan. Hahahahhaa.... ya, itu salah satu kebiasaan Mila,
tertawa di saat mendebarkan sebuah film. Sehingga kadang kami juga takut
sendiri pada Mila. Xixixixi......
Tentu saja kami tidak mengajak
Mila ke bioskop, karena mila (dulunya) takut gelap dan kebisingan. Serta resiko
mengompol di tempat duduk bioskop sangat tinggi. Kami hanya memutarkan vcd
harry potter berulang-ulang di rumah sampai disknya rusak kemudian kami membeli
lagi yang baru, begitu seterusnya.
Sekarang, dengan teknologi
digital, memungkinkan kami tidak lagi memutar vcd berrrrulang-ulang sampai
soak. Terimakasih untuk kakak ipar kami, Mas Irfan fotografer Modularity of
Mind, yang telah membelikan kami TV LED Sony BRAVIA yang bisa memutar data film digital
langsung dari hardisk. Sekarang, Mila dengan tenang menyaksikan aneka film
termasuk Harry Potter kesayangannya itu, tanpa tersendat, rusak atau berlayar
kotak-kotak seperti saat memutar VCD dulu... J alhamdulillah....
Diposting oleh Nona Farouqova di 07.23 0 komentar
Label: About Her, Her Daily, Her Hobbies
Minggu, 20 April 2014
Ciri Fisik Pengidap Down Syndrome
Adikku adalah seorang down
syndrome. Tentunya, seperti down syndrome lain, mereka punya ciri fisik
terntentu yang menyerupai wajah orang mongol. Ciri fisik ini tidak akan berubah
sampai usia dewasa, dan merupakan kelainan bawaan yang akan diidap seumur
hidup. Berikut ini kutipan artikel yang menyebutkan ciri fisik anak-anak down
syndrome :
Gejala yang biasanya merupakan keluhan utama dari orang tua adalah
retardasi mental atau keterbelakangan mental (disebut juga tunagrahita), dengan
IQ antara 50-70, tetapi kadang-kadang IQ bisa sampai 90 terutama pada
kasus-kasus yang diberi latihan. Pada bayi baru lahir, dokter akan menduga
adanya Sindroma Down karena gambaran wajah yang khas, tubuhnya yang sangat
lentur, biasanya otot-ototnya sangat lemas, sehingga menghambat perkembangan
gerak bayi.
Pada saat masih bayi tersebut sulit bagi seorang dokter untuk menentukan
diagnosisnya, apalagi orang tuanya juga mempunyai mata yang sipit atau kecil.
Untuk memastikan diagnosis perlu dilakukan pemeriksaan kromosom dari sel darah
putih.
Anak dengan sindrom down sangat mirip satu dengan satu dengan yang
lainnya,seakan akan kakak beradik.
Retardasi mental sangat menonjol disamping juga terdapat retardasi
jasmani. Kemampuan berpikir dapat digolongkan pada idiot dan imbesil, serta
tidak akan mampu melebihi seorang anak yang berumur tujuh tahun. Mereka berbicara
dengan kalimat-kalimat yang sederhana, biasanya sangat tertarik pada musik dan
kelihatan sangat gembira.
Wajah anak sangat khas. Kepala agak kecil dengan daerah oksipital yang
mendatar. Mukanya lebar, tulang pipi tinggi, hidung pesek, mata letaknya berjauhan,
serta sipit miring ke atas dan samping (seperti mongol). Iris mata menunjukkan
bercak-bercak ( bronsfield spots ). Lipatan epikantus jelas sekali. Telinga
agak aneh, bibir tebal, dan lidah besar, kasar dan bercelah-celah (scrotal
tongue). Pertumbuhan gigi geligi sangat terganggu.
Ciri-ciri fisik anak down syndrome adalah sebagai berikut :
ü
Bentuk kepala yang
relatif kecil dengan bagian belakang yang tampak mendatar (peyang)
ü
Hidung kecil dan datar
(pesek), hal ini mengakibatkan mereka sulit bernapas
ü
Mulut yang kecil dengan
lidah yang tebal dan pangkal mulut yang cenderung dangkal yang mengakibatkan
lidah sering menjulur keluar
ü
Bentuk mata yang miring
dan tidak punya lipatan di kelopak matanya
ü
Letak telinga lebih
rendah dengan ukuran telinga yang kecil, hal ini mengakibatkan mudah terserang
infeksi telinga
ü
Rambut lurus, halus dan
jarang (tipis)
ü
Kulit yang kering
ü
Tangan dan jari-jari
yang pendek dan pada ruas kedua jari kada sama sekali, sedangkan pada orang
normal memiliki tiga ruas tulang
ü
Pada telapak tangan
terdapat garis melintang yang disebut Simian Crease. Garis tersebut juga
terdapat di kaki mereka yaitu di antara telunjuk dan ibu jari yang jaraknya
cenderung lebih jauh dari pada kaki orang normal. Keadaan telunjuk dan ibu jari
yang berjauhan itu disebut juga sandal foot
ü
Otot yang lemah
(hypotomus) ; mengakibatkan pertumbuhan terganggu (terlambat dalam proses
berguling, merangkak, berjalan, berlari dan berbicara)
ü
Pertumbuhan gigi geligi
yang lambat dan tumbuh tak beraturan sehingga menyulitkan pertumbuhan gigi
permanen.
Adikku
ini memiliki semua ciri-ciri diatas. Berbagai gangguan juga dialami anak down
syndrome karena kelainan yang dialami. Syukurlah adikku Mila ini tidak
mengalami gangguan-gangguan tersebut.
Diposting oleh Nona Farouqova di 21.01 0 komentar
Label: informaDSi
Sabtu, 12 April 2014
Susah Bangun : Time to Wake Up, Sist!!!!
Adikku ini susah sekali bangun pagi. Kalau diteruskan dan tidak
dibangunkan, dia kuat bangun sampai siang. Astagaa......
Sembunyi dibalik guling |
Biasanya saat dibangunkan, dia malah pura-pura tidur dan sembunyi dibalik
gulingnya seperti ini. Salah satu caraku membangunkannya adalah dengan
mengambil gulingnya. Setelah gulingnya diambil, biasanya dia jadi lebih mudah
dibangunkan....
Diposting oleh Nona Farouqova di 01.39 0 komentar
Label: Her Daily
Jumat, 11 April 2014
Muslimah Down Syndrome Photosession
Diposting oleh Nona Farouqova di 09.42 0 komentar
Label: Hermana
Kamis, 10 April 2014
Terapi untuk Anak Down Syndrome
Down syndrome adalah salah satu penyakit
yang bisa disebabkan oleh faktor genetis (keturunan) dimana salah satu dari
keluarga pasangan suami atau istri ada yang mengidap penyakit yang sama. Kemungkinan
ini bisa terjadi sekitar 70-80%. Down syndrome sendiri terjadi dikarenakan
adanya kromosom abnormalitas pada saat pembuahan terjadi (ini terjadi pada masa
prenatal/di dalam kandungan). Penyebab lainnya bisa juga karena si Ibu terkena
infeksi pada saat kehamilan, bayi kekurangan nutrisi di awal kehidupannya, terkena
bahan kimia yang beracun pada saat kehamilan. Sementara untuk penyebab
terjadinya down syndrome pada saat masa kelahiran bisa disebabkan karena
kelahiran anoxia (kehilangan oksigen), luka pada otak, dan lainnya.
Down syndrome
adalah jenis penyakit yang terjadi lebih kepada kerusakan otak, di samping juga
dengan cirri-ciri fisik yang nampak (wajah mongoloid, koordinasi gerakan
anggota tubuh yang kurang baik). Untuk kesembuhan secara total umumnya memang
sampai saat ini belum ditemukan. Tetapi banyak hal yang bisa kita lakukan untuk
meminimalisir kesulitan-kesulitan yang terjadi akibat penyakit yang ananda
derita tersebut. Dengan berbagai teraphy yang diberikan Insya Allah ananda
dapat hidup wajar dengan anak-anak lainnya yang normal.
Therapi yang saya sarankan untuk membantu ananda adalah :
1. Therapi
behaviour
Untuk membentuk tingkah laku sosial
ananda.
2. Fisio Therapi
Therapi
fisik yang didalamnya memperbaiki gerak tubuh ananda yang belum stabil, melatih
keseimbangan, koordinasi gerak tubuh dan lainnya.
3. Okupasi Therapi
Memperbaiki
motorik halus ananda agar ananda bisa menggenggam, mengangakat benda dan
menulis sehingga ananda bisa bersekolah (mengikuti pelajaran sekolah). Dengan
terapi ini ananda akan dilatih untuk membuat semua otot dalam tubuhnya
berfungsi dengan tepat.
4. Therapi
Wicara
Melatih ananda untuk bisa berkomunikasi dengan
baik dan benar. Yaitu dengan latihan enkoding dan dekoding (pengujaran dan
pemahaman kata yang diucapkan). Sehingga
ananda dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
5. Therapi
Sensory
Untuk
melatih kemampuan mengolah dan mengartikan Integrasi seluruh rangsang sensoris
yang diterima dari tubuh maupun lingkungan. Dan kemudian menghasilkan respons
yang terarah, hal ini berguna untuk meningkatkan kematangan susunan saraf pusat
sehingga lebih mampu untuk memperbaiki struktur dan fungsinya. Aktivitas ini
sangat merangsang koneksi sinaptik yang lebih kompleks dengan demikian bisa
meningkatkan kapasitas untuk belajar
Sayangnya tidak semua kota
memiliki kelengkapan fasilitas terapi-terapi yang tertera diatas. Biasanya
terapi seperti ini hanya ada di kota
besar, dan itupun tidak lengkap. Apalagi di kota kecil seperti Jombang. Selain karena minimnya perhatian pemerintah terhadap anak-anak cacat, ketidakpedulian masyarakat normal terhadap orang-orang berkebutuhan khusus juga makin memperparah situasi.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan semoga bunda diberikan
kemudahan oleh Allah SWT. Sang Pencipta dan Pemilik Ilmu Yang Maha Luas dalam
mengasuh dan mendidik ananda. Yakinlah Allah SWT tidak mungkin menciptakan
manusia dengan kekurangannya saja, pasti kelebihan yang ananda miliki juga
banyak. Insya Allah dengan kelebihan itulah ananda dapat tumbuh dan berkembang
sehingga bisa hidup secara wajar dan percaya diri di lingkungan sekitarnya
walaupun dengan segala keterbatasan yang ada. Saya turut berharap dan berdo’a
semoga bunda tetap bersabar dan berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan
kemampuan ananda agar menjadi lebih baik. Amin.
Diposting oleh Nona Farouqova di 00.03 0 komentar
Label: informaDSi
Rabu, 09 April 2014
Soto Lover
Lihat senyumnya saat menerima makanan kesukaannya |
Soto Cemara Jombang |
Adikku Sayang |
Soto Telur |
Diposting oleh Nona Farouqova di 21.11 0 komentar
Label: She Loves........
Senin, 07 April 2014
Sister Portrait : Down Syndrome is The Youngest
Adikku ini adalah bungsu dari lima bersaudari. Ya, kami lima bersaudari dan
semuanya perempuan. Kasihan ayah kami, saking inginnya punya anak laki-laki
tapi tetap Allah yang menentukan.
Kami Berlima |
Si Sulung telah tiada pada 2010 karena melahirkan putrinya. Adikku yang
down syndrome ini, sudah mengerti tentang pahitnya kematian. Saat kakakku yang
paling sulung ini tiada, adikku ini meneteskan airmata ketika melihat kakak
dimandikan. Dipandu oleh bibiku, saat menangis itu, adikku membacakan
Al-Fatihah untuk kakak.
Semoga kakak kami bahagia disana, dan nanti kami dipertemukan di akhirat di
surgaNya Allah. AMIN.
Diposting oleh Nona Farouqova di 00.59 0 komentar
Label: About Her
Minggu, 06 April 2014
Sholat dan Puasa Bagi Anak Down Syndrome
Ë
Berakal
Sempurna
Mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk, dosa
dan pahala, ibadah satu dengan ibadah lainnya,
Ë
Baligh
Telah sampai umur
Ë
Sempurna
Pancainderanya
Khusus bagi penerimaan ilmu yaitu mata dan telinga. jika
seseorang buta mata atau tuli telinganya, maka gugur kewajibannya untuk
menerima syariat karena dia tidak memiliki alat yang cukup untuk mengikuti
tuntunan Nabi SAW.
Anak Down Syndrome tidak
memenuhi sifat pertama yaitu berakal sempurna. Akhirnya dia tidak wajib sholat
dan puasa. Namun, menurut Mamah Dedeh, ada baiknya bila anak ini telah baligh
dimandikan dengan tuntunan kita setelah suci dari hadast besar, dan sejak dini
diajarkan doa sehari-hari dan doa sholat (bila mampu), supaya kita mengisi
jiwanya dengan Islam.
Diposting oleh Nona Farouqova di 14.37 0 komentar
Label: informaDSi
Sabtu, 05 April 2014
Langganan:
Postingan (Atom)